Jumat, 29 Oktober 2010

Menu Pembelajaran Generik

Menu pembelajaran generik adalah program pendidikan anak dini usia (lahir- 6 tahun) secara holistik yang dapat dipergunakan dalam memberikan layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program yang ditujukan bagi anak dini usia.
Menu Pembelajaran generik, artinya sebagai menu pembelajaran yang tidak bersifat paten (tidak harus diikuti secara kaku). Setidaknya sudah dapat dijadikan acuan bagi siapa saja baik yang ingin mengetahui lebih jauh tentang lingkup isi atau menu pembelajaran pada program PAUD, ataupun mereka yang ingin berpartisipasi dalam penyelenggaraan program PAUD. Sebaliknya menu tersebut harus dikembangkan lebih lanjut oleh para penyelenggara PAUD di lapangan, apapun nama program PAUD yang diselenggarakannya.
Acuan ini akan digunakan sampai ada pedoman yang baku, oleh karena itu akan terus disempurnakan berdasarkan pengalaman lapangan dan hasil-hasil penelitian terbaru di bidang tumbuh-kembang anak.
  • Fungsi Menu Pembelajaran Generik
Satuan Menu Pembelajaran berfungsi sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan PAUD pada berbagai jenis lembaga pengembangan anak usia dini.

Senin, 11 Oktober 2010

Mengenal Anak Prasekolah


Yang dimaksud dengan anak prasekolah adalah mereka yang akan berusia 3 - 5 tahun. Belum waktunya masuk sekolah tetapi sedang dalam masa peka untuk belajar. Belajar apa saja.  Belajar bergaul, berdisiplin, berbahasa dan banyak lagi. Sayangnya, masih banyak pendidik, guru, maupun orangtua, yang keliru mempersepsi kebutuhan dan kemampuan anak  prasekolahnya, sehingga potensi yang ada tidak berkembang optimal. Pada usia 3 tahun anak mampu melakukan berbagai gerakan seperti berlari,melempar.Orangtua maupun guru perlu memberikan kesempatan bebagai kegiatan yang aman bagi mereka.Anak2 yang berusia 4-5 tahun meskipun sdh mampu duduk diam kalau mendengar cerita,mereka tetap masih membutuhkan latihan gerakan sehingga anak-anak ini tdk terlalu banyak duduk. 
Dalam merancang pendidikan untuk anak,sebaiknya para orangtua tdk perlu banyak menuntut diluar kemampuan anak.Anak-anak prasekolah belum mahir melakukan gerakan yang disertai dengan aturan2.Mereka akan mengalami kesulitan untuk explorasi bila dipaksa mengikuti aturan2. Setiap hari anak2 membutuhkan kegiatan jasmani yang disertai dengan kebugaran dan aktivitas yang tinggi.Saat ini justeru ada kecenderungan anak lebih banyak pasif dan duduk diam di bangku sambil meneonton TV.
  • Beberapa tip yang berguna bagi para orangtua dan guru untuk perkembangan anak adalah sbb:
Pastikan bahwa anak mempunyai kesempatan bermain dengan bola dan alat2 yang merangsang anak untuk bergerak,Bola disediakan dari berbagai ukuran dan berat.melaui bermain dengan bola anak belajar bagaimana melempar,menangkap dan menendang. Untuk anak yang masih muda berikan alat yang dapat diletakkan di luar seperti jungkat-jungkit,tangga,perosotan dan terowongan.Sedangkan bagi anak yang lebih besar perlu diberikan papan keseimbangan dan berbagai alat untuk dipanjat. Pada saat anak berusia 5 tahun ,perlu diberikan kesempatan bermain lompat tali untuk melatih gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh. banyak sekali kegiatan gerakan motorik halus untuk belajar mengontrol otot,misalnya:menggambar,menggunting,menempel,menjahit dll. 
Seorang anak yang berada pada tahapan sensori motor membutuhkan berbagai pengalaman dengan menyentuh,memegang,,meraba,mencicipi,,dan melakukan explorasi.Cara anak melakukan explorasi seperti memukul-mukulkan mainan kelantai,mengoyang-goyangkan,menggelindingkan dan memasukkan mainan tsb kemulut.Tingkah laku explorasi adalah cara anak mengenal suatu benda atau mainan yang baru. 
Berikan kepada anak sejumlah keping-keping dengan beraneka bentuk,ukuran dan warna.Doronglah anak untuk mengelompokkan keping2 tasb berdasarkan warna,ukuran dan bentuk. Bahasa dan berpikir sangat berkaitan satu sama lain.Pemikir yang sedang dalam tahapan pra-operasional dapat didorong untuk melakukan diskusi berkaitan dengan pendapat masing2 anak.Dengan demikian cara berpikir egosentris sedikit demi sedikit dapat berkurang.

Minggu, 03 Oktober 2010

Perkembangan kecerdasan anak usia dini dalam pembelajaran di sentra balok dan sentra alam

Pendidikan anak usia dini merupakan kunci utama terbentuknya jiwa anak menjadi anak yang berhasil di masa yang akan datang. Dimana kualitas manusia akan ditentukan oleh rangsangan yang diberikan oleh otak anak, karena saat itu kemampuan otak manusia mengalami perkembangan pesat. Untuk itu pendidikan anak usia dini harus menjadi pembelajaran yang berorientasi pada anak dengan segala potensi dan kemampuan anak termasuk kemampuan kognitif . Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses Kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kognitif Anak Usia Dini yang sedang mengikuti pembelajaran di sentra balok dan sentra alam di PAUD. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2008.
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang perkembangan kecerdasan atau perkembangan kognitif anak pada pembelajaran di sentra balok dan sentra alam. Banyak jenis permainan yang ada di sentra balok dan sentra alam yang dapat membantu perkembangan kecerdasan anak. Dengan permainan tersebut anak dapat bermain secar individu maupun berkelompok dan juga mengikutsertakan anggota tubuh anak untuk bergerak secara aktif, sehingga anak dapat menungkatkan keterampilan dan perkembangan kognitif anak. Dalam permainan balok dan pasir air  tersebut juga dapat dilihat dampak perkembangan kognitif anak antara lain: (a) Perkembangan bahasa, (b) Perkembangan sosial, (c) Perkembangan matematika, (d) perkembangan fisik.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada lembaga PAUD untuk dapat lebih selektif dalam memilih mainan yang berhubungan dengan perkembangan kognitif anak dalam pembelajaran di sentra balok maupun di sentra alam. Lembaga juga diharapkan memberi kan pengarahan kepada guru kelas untuk dapat lebih meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan mainan baru untuk merangsang perkembangan kognitif anak. Dan untuk  Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di harapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan keilmuan di bidang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Dan untuk jurusan pendidikan luar sekolah sendiri hendaknya dapat lebih menambah referensi kepustakaan tentang buku-buku yang berkaitan tentang PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Gender, Alat Permainan Edukatif yang dapat merangsang perkembangan kecerdasan anak usia dini.

TUBAN Portal & News | Kota Tuban Dot Com

Infotainment

detikcom