Jumat, 26 November 2010

Ditjen Pajak Ajari Anak-Anak Sadar Pajak Sejak Dini

Jakarta - Bukan hanya orang dewasa yang diedukasi akan pentingnya pajak untuk negara, seperti dalam kampanye Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), 'Apa Kata Dunia!'. Anak-anak pun diajak bermain sambil belajar apa itu pajak.

Hari ini, Sabtu (30/10/2010), Ditjen pajak bersama KidZania mengadakan coaching clinic bertema Sosialisasi Pajak Untuk Anak-Anak di Pasific Place, SCBD, Jakarta.

Bagi kebanyakan orang, mengisi SPT Tahunan menjadi suatu keharusan, berdiri dalam antrian, seperti mengambil bagasi di Bandara. Tentu dengan pola yang selalu berulang, akan terasa membosankan.

Nah, kali ini Ditjen Pajak menyajikan program pendidikan kepada anak-anak dengan maksud mengubah sikap masyarakat umum tentang tugas pajak dan tanggung jawab warga negara selaku wajib pajak (WP).

Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 ini memberi gambaran informasi seputar pajak, profesi petugas pajak, dan bagaimana cara mengisi NPWP, serta tidak lupa proses aplikasi Surat Pajak Tahunan (SPT).

Di dalam establishment Tax Office, anak-anak dibawa ke suasana bekerja sebagai petugas pajak, berdasarkan pengalaman langsung dari kehidupan nyata (active learning and first-hand role play experience), sejak usia dini.

Waktu untuk 'bermain sambil belajar' ini bagi setiap anak adalah 20 menit, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang. Menariknya lagi, anak-anak diberi imbalan gaji bermata uang KidZania sebesar 20 KidZos, karena telah bekerja dengan baik.

Anak-anak sebagai pembayar pajak masa mendatang, memang penting untuk dilakukan edukasi pajak. Hal ini bertujuan untuk mendorong sikap positif tentang tanggung jawab setiap warga negara kepada negara.

Kegiatan ini juga untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang berbagai hal yang terkait dengan pajak, serta manfaatnya untuk masyarakat.
Tidak hanya pajak, kita juga bisa memberitahu anak-anak tentang rambu-rambu lalu lintas dan lainnya...

Jumat, 19 November 2010

Kenali Bakat Anak Lewat Sidik Jari

Potensi anak harus dikembangkan sejak dini yakni pada usia emas pada 0-3 tahun. Untuk itu orangtua harus mampu mengerti dan mengetahui kecenderungan bakal dan keahlian anaknya masing-masing untuk nantinya dikembangkan.
Untuk mengetahui kecenderungan bakat anak, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan tes sidik jari. Dari tes tersebut nanti akan diperoleh hasil analisa empirik mengenai kecenderungan bakat dan keahlian anak.
Hal tersebut dinyatakan oleh Sahabat Orangtua Balita Irene F Mongkar dalam Smart Parents Conference dengan tema Optimalkan Potensi Anak dari Sidik Jari, yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu dan Minggu (17-18/7).
“Orangtua perlu mengetahui bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh tiga aspek yakni kepribadian, kecerdasan dan bakat bersifat alami dan dipengaruhi genetika , sementara perkembangan kepribadian dan kecerdasan dipengaruhi dan ditentukan oleh aspek alami atau genetis dan juga aspek bimbingan lingkungan yang berperan besar dalam perkembangan kepribadian dan kecerdasan anak,” ujarnya.
Dengan melalui tes sidik jari, niscaya orangtua bisa memperoleh referensi mengenai bakat dan serta dengan cara apa mereka harus mendidik dan memperlakukan anaknya secara tepat.
“Caranya dengan menggunakan sebuah alat scan khusus untuk sidik jari yang dihubungkan ke laptop. Kesepuluh jari anak yang sudah di-scan, kemudian akan diolah datanya, yang hasilnya dapat dilihat dari print out,” tuturnya.
Dari hasil scan yang diperoleh, kemudian bisa disimpulkan kecenderungan bakat serta apa dan bagaimana metode yang paling tepat yang harus digunakan oleh orangtua dalam mendidik anaknya.
Lebih lanjut Irene menjelaskan bahwa secara garis besar ada tiga cara belajar berbeda yang bisa diterapkan kepada anak yakni secara visual, kinesteti, dan audiotory.
“Metode belajar secara visual bisa diterapkan dengan bantuan komputer atau alat lain yang memberikan efek visual. Sedangkan metode audiotory dilakukan dengan menggunakan bantuan alat yang menghasilkan bunyi. Sedangkan metode kinestetik dengan menggunakan bantuan gerakan,” terangnya.
Sementara itu Direktur Psycho-biometric Lab R&D Talent Spectrum & DIC Fingerprint Analysis Adrian Benny Hidayat menyatakan, analisa sidik jari (Fingerprint analysis) adalah sebuah metode pengukuran data biometrik dengan media pemindaian (scanning) sidik jari.
“Dari scanning ini akan diketahui pola distribusi responsitas sistem syaraf pada otak untuk diinterpretasikan secara psikologis sebagai gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi bakat, motivasi, karakter, dan gaya belajar atau bekerja seseorang,” ujarnya.
Menurutnya, jika orangtua sudah mengetahui, misal gaya belajar anak yang grafiknya tinggi di bidang visual, maka orangtua sebaiknya lebih sering mengajak anak itu ke pameran atau menonton film yang mendidik, karena anak lebih peka secara visual.
Analisa sidik jari ini didasari oleh penelitian dan metode yang ilmiah yang bersifat analisis deskriptif atau perkiraan potensi bakat yang dimiliki seseorang dan pengembangannya di masa mendatang.
Dengan mengetahui potensi bakat, motivasi, karakter, dan gaya belajar anak, maka orangtua tak akan lagi kesulitan dalam memberi stimulus dan pengarahan yang tepat dalam mendidik anaknya.
Fakta penelitian ini mengatakan bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin dalam kandungan berusia 13 hingga 24 minggu. Fakta tersebut dikatakan oleh para ahli di bidang ilmu dermatoglyphics yakni ilmu yang mempelajari pola sidik jari, termasuk kalangan neuro-anatomi atau kedokteraan-anatomi tubuh.
Analisa sidik jari ini menggunakan pola guratan-guratan kulit pada sidik jari.Karena diketahui ternyata pola guratan-guratan kulit pada sidik jari memiliki keterkaitan dengan sistem hormon pertumbuhan sel pada otak.
Metode analisis sidik jari hanya menginterpretasikan penyebaran atau distribusi potensi dalam diri seorang anak. Sementara untuk pencapaian hasil kemampuan kecerdasan anak, dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan anak tersebut dengan dukungan dari orangtua, guru, dan lingkungannya.
Dengan analisa sidik jari tersebut, dapat mengetahui bakat anak yang lebih kuat sehingga dapat dikembangkan dengan tenaga dan biaya serta dalam waktu yang lebih efisien dan efektif.

Sabtu, 13 November 2010

Wilayah Edar Radar Bojonegoro Dapat Adipura

Empat kabupaten di wilayah edar Radar Bojonegoro mendapat penghargaan Adipura tahun ini. Bojonegoro kembali meraih penghargaan di bidang kebersihan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kota kecil terbersih. ''Kita sudah menerima surat dari Kementrian Lingkungan Hidup,'' kata Kabag Humas dan Protokol Johny Nur Haryanto.

Dia menuturkan, surat itu bernomor B-4193/SES/LH/06/2010 tertanggal 4 Juni lalu. Menurut Johny, Bupati Suyoto akan hadir menerima penghargan tersebut. ''Penghargan akan diserahkan di Istana Negara Selasa (hari ini, Red) pagi oleh presiden langsung pada peringatana Hari Lingkungan Hidup,'' ujarnya.

Johny menjelaskan, selain menerima surat pemberitahuan, pemkab juga menerima surat keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup bernomor 117/2010 tentang penerima penghargaan Adipura tahun 2010. Surat yang juga tertanggal 4 Juni lalu itu ditandatangani Menteri Negara Lingkungan Hidup DR Ir Gusti Muhammad Hatta MS. ''Bojonegoro termasuk 86 kota di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut,'' tuturnya.
Sementara Lamongan tahun ini meraih penghargaan Piala Adipura keempat kalinya. Kalau tahun depan meraih lagi piala tersebut, Lamongan berhak menerima Piala Adipura Kencana (meraih piala Adipura lima kali berturut-turut).

''Sesuai surat kementerian lingkungan hidup, piala Adipura tersebut akan diterima Pak Bupati (Masfuk) besok (hari ini, Red) dari bapak presiden di Istana Negara,'' kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lamongan Aris Wibawa.

Menurut dia, dalam surat tersebut Lamongan dinyatakan berhak meraih Piala Adipura untuk kategori kota kecil. ''Selain Kota Lamongan yang meraih Adipura di Jawa Timur ada 26 kota/kabupaten untuk semua kategori. Antara lain, Bojonegoro, Tuban, dan lainnya,'' katanya.

Aris menuturkan, sebagai rasa syukur atas keberhasilan itu, Piala Adipura tersebut akan dikirap keliling Kota Lamongan dimulai dari perbatasan kota di sebelah timur pada Kamis lusa. ''Kalau tahun depan bisa meraih Piala Adipura lagi, Kota Lamongan akan berhak mendapat penghargaan Adipura Kencana,'' tuturnya.

Sementara itu, Bupati Blora Yudhi Sancoyo menyatakan akan menerima sendiri Piala Adipura tahun ini. Piala lambang supremasi sebagai kota terbersih tersebut merupakan kali kedua diterima Blora setelah pada 1992. ''Saya yang akan menerima langsung penghargaannya Mas,'' ujar Yudhi Sancoyo melalui telepon.

Dia mengaku kemarin dalam perjalanan ke Jakarta untuk menghadiri undangan tersebut. Dia mengatakan, piala adipura itu merupakan kemenangan warga Blora atas usahanya selama ini. Yudhi mempersembahkan piala Adipura itu kepada rakyat Blora. Dia juga mengaku berterima kasih para seluruh rakyat Blora yang telah bersusah payah mendukung langkah pemerintah untuk menciptakan kota yang bersih, indah, dan rapi, sehingga piala Adipura bisa diraih.

Kabupaten Tuban juga kembali mendapat Adipura tahun ini. Rencananya, hari ini (8/6) Bupati Haeny Relawati RW menerima piala itu langsung dari presiden di Istana Negara. ''Tuban mendapat adipura kategori kota  kecil,'' kata Plt Kabag Humas dan Media Joni Martojo.(JP/PTI)

TUBAN Portal & News | Kota Tuban Dot Com

Infotainment

detikcom