Rabu, 20 April 2011

LIMA KELEMAHAN GURU DALAM MENGAJAR

Sengaja diberi judul demikian karena yang akan dipaparkan adalah kelemahan-kelemahan yang nyata ditemukan penulis. Hal ini dimaksudkan agar bisa menjadi input bagi para guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajarannya.
Dari pengamatan penulis terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dapat dikemukakan beberapa kelemahan antara lain :
1. Guru tidak menggunakan RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran
RPP adalah skenario pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran                   dimulai.Dalam RPP tercantum secara jelas alat bantu mengajar apa yang diperlukan dan sumber belajar apa yang digunakan. Demikian pula di dalam RPP juga telah dicantumkan rencana kegiatan penilaian yang merupakan upaya untuk mendapatkan umpan balik keberhasilan guru dalam mengajar.
Kenyataannya RPP tidak difungsikan, bahkan ada guru yang mengajar tanpa bertpedoman pada RPP. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak terarah.
2. Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar.
Alat bantu mengajar sangat diperlukan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran, sehingga siswa mengetahui secara nyata melalui benda-benda yang nyata. Dengan alat bantu ini pengetahuan tidak hanya berupa verbal, dan bisa mengatasi kesenjangan komunikasi guru dengan siswa.
3. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal siswa. Pengetahuan ten tang kemampuan awal siswa diperlukan oleh guru untuk menetapkan strategi mengajar, bahkan untuk mengajukan pertanyaanpun diperlukan pemahaman tentang kemampuan awal siswa.
4. Penggunaan papan tulis yang kurang tepat
pada umumnya guru langsung memulai pelajaran tanpa menuliskan Pokok persoalan yang akan dibahas dan tujuan pembelajarannya. Penulisan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran ini bergna sebagai kontrol bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar tidak keluar dari jalur.
5. Tidak melaksanakan evaluasi
Dengan alasan kekurangan waktu seringkali guru tidak melaksanakan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi ini bertguna bagi guru untuk mengetahui seberapa besar keefektifan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan melakukan evaluasi pada setiap akhir kegiatan /bahasan akan bisa mendeteksi siswa mana yang masih kesulitas dan pada bagian apa siswa merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna bagi guru dalam membantu siswa
Apabila 5 macam kelemahan guru ini dapat diperbaiki, maka peoses pembelajaran akan menjadi lebih bermutu dan muaranya nanti pada hasil belajar yang lebih baik. Perubahan pada kelima kelemahan tersebut tidak memerlukan biaya. Yang diperlukan hanyalah kesadaran diri untuk memberikan yang terbaik kepada siswa.

Sabtu, 02 April 2011

Guru PAUD Bisa Ikuti Program Kelas Jauh

Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bak cendawan tumbuh di musim hujan. Luar biasa dan antusias mendirikan PAUD semakin berkembang pesat, bahkan garasi mobil sekalipun digunakan sebagai wadah pembelajaran PAUD. Disatu sisi, tantangan terhadap kualifikasi yang dimiliki tenaga pendidikan PAUD menjadi masalah besar saat ini. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, HM Wardan MP belum lama ini mengatakan, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Riau bersama pihak Universitas Riau (UR) segera membuka program kelas jauh PAUD. Sebab, UR telah memperoleh izin untuk membuka perkuliahan bagi guru PAUD khusus kelas jauh yang nantinya akan tersebar di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. ‘’Ini menjadi angin segar bagi lembaga PAUD, karena tenaga pendidik PAUD akan bisa menikmati perkuliahan untuk kelas jauh. Dan dalam waktu dekat, MoU terkait perkuliahan ini akan segera ditandatangi. Karena memang salah satu hasil rembuk pendidikan nasional itu bahwa pemerintah diminta fokus terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),’’ ujarnya.
Untuk suksesnya program kuliah kelas jauh PAUD ini, perlu disepakati sharing budget antara daerah dan Provinsi melalui penganggaran APBD. Karena minimal, satu daerah itu harus 50 tenaga pendidik PAUD setiap tahunnya. Pemerintah Provinsi Riau siap memberikan dukungan, untuk pengembangan PAUD ini dengan alokasi pendanaan 80 persen kabupaten/kota dan 20 persen Pemprov Riau. Sedangkan kalkulasi biaya per orangnya sebesar Rp6,5 Juta per orang per tahun.
Wardan menambahkan, kesepakatan program peningkatan kualifikasi guru PAUD ini menjadi komitmen bersama agar maraknya pertumbuhan PAUD dapat dibarengi dengan penyediaan kualifikasi tenaga PAUD. Ini mengingat, kondisi PAUD yang demikian banyaknya
namun kualifikasi tenaga pendidik PAUD yang masih belum memadai. Sedangkan usia perkembangan potensi otak anak itu berada pada usia keemasan 0-5 tahun sehingga perlu perhatian khusus supaya masa tersebut tidak hilang percuma tanpa hasil berarti kedepannya.
‘’Melalui program kelas jauh bagi tenaga pendidik PAUD ini, diharapkan bisa direspon pemerintah daerah dengan memberikan support pendanaan lewat sharing budget dengan Pemprov Riau. Ya, jangan sampai anak-anak kita pada usia dini tersebut justru diajarkan dan dididik oleh tenaga pendidik yang tidak sesuai dengan kualifikasinya dan hal ini sangat kita sayangkan,’’ tukas Wardan serius.

TUBAN Portal & News | Kota Tuban Dot Com

Infotainment

detikcom