Senin, 15 Juli 2013

Tips Panduan Program Kegiatan Selama Bulan Ramadhan

Dengan menyebut nama Allah dan segala puji atas-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan atas Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Amma ba’du. Bulan Ramadhan telah tiba dan kesempatan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan pun terbuka lebar. Karenanya, supaya tidak ada sedikitpun ebaikan yang terlewatkan maka kita harus memiliki program. Nasihat Umum: Program ini dapat Anda modifikasi sesuai dengan keadaan dan kondisi Anda masing-masing. 

Bila ada salah satu program penting yang terlewatkan, usahakan untuk menggantinya pada tahapan lainnya. Ketika waktu-waktu kosong, seperti ketika menunggu shalat (antara adzan dan iqomat) maka gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat seperti baca Al-Qur’an dan dzikir. Ajak saudara-saudara Anda, teman-teman dan keluarga Anda dalam menjalankan program ini untuk memberikan motivasi dan menghindari futur (bosan). 


10 Tahapan Program Kegiatan di Bulan Ramadhan:

  1. Waktu Sahur Shalat dua rakaat atau lebih (qiyamul lail). Sahur (bersahurlah, karena di setiap sahur itu ada barakahnya). Istighfar (dengan menghadirkan kesadaran bahwa seluruh dosa akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah pada hari kiamat kelak).
  2. Shalat Fajar Mengulangi bacaan adzan yang dikumandangkan oleh muadzin. Shalat fajar dua rakaat di rumah atau masjid. Niatkan i’tikaf ketika masuk masjid (terutama 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan). Membaca do’a memasuki masjid. Do’anya adalah sebagai berikut: بسم الله والصلاة و السلام على رسول الله اللهم اغفر لي ذنوبي و افتح لى أبواب رحمتك “Dengan menyebut nama Allah dan shalawat serta salam semoga terlimpahkan atas Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.” (HR Muslim: 714 dan Abu Dawud: 464) Do’a antara adzan dan iqomat, karena doa pada waktu tersebut adalah mustajab. Menghadirkan hati dalam shalat. Dzikir setelah shalat Menghadiri majelis ilmu bila ada. 
  3. Waktu Setelah Shalat Fajar Hingga Terbit Matahari من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة تامة تامة تامة “Barangsiapa shalat shubuh berjama’ah, kemudian ia tetap duduk sambil berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari, lalu ia shalat dua raka’at maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna dan sempurna,” (HR. At Tirmidzi no.591) Dzikir mencakup bacaan Al-Qur’an, dzikir shabah (pagi), dan berdo’a hingga terbitnya matahari sekitar sepertiga jam, kemudian shalat dua raka’at atau empat, enam atau delapan raka’at. 
  4. Waktu Bekerja atau Belajar Meyakini bahwa pekerjaannya adalah bagian dari ibadah dan dilakukan dengan cara yang halal. Menjauhi berlaku buruk kepada seseorang dan tidak membalas perlakuan buruk seseorang dengan keburukan pula, bahkan harus membalasnya dengan yang lebih baik. Tidak menganggap bahwa pekerjaannya atau belajarnya adalah aktifitas yang menyia-nyiakan waktu untuk melakukan ketaatan kepada Allah di bulan Ramadhan, tapi benar-benar menghadirkan niat dengan ikhlas dalam bekerja dan belajar. Suka melaksanakan shalat berjama’ah. 
  5. Setelah Bekerja hingga Ashar (Qailulah) Tidur pada waktu ini adalah sunnah, bila tidak ada keharusan bekerja, dengan senantiasa meniatkan tidur untuk menguatkan dalam beribadah. 
  6. Dari Ashar hingga Maghrib Shalat ashar secara berjama’ah. Rasulullah bersabda: من صلي البردين دخل الجنة “Barangsiapa shalat burdain maka ia pasti akan masuk surga,” (HR Mutafaqun ‘Alaih) Burdain yaitu shalat shubuh dan ashar. Setelah shalat ashar, berikan waktu untuk keluarga guna mempelajari Al-Qur’an atau kitab-kitab agama. Membaca dzikir di waktu sore hari.
  7. Dari Maghrib sampai Isya’ Merasa bahagia karena buka Sesungguhnya bagi orang berpuasa, ketika ia berbuka do’anya tidak ditolak. Berdo’a ketika berbuka dengan do’a berikut: ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله “Telah hilang rasa dahagaku dan telah basah kerongkonganku dan telah ditetapkan pahala, insya Allah,” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232) Shalat maghrib secara berjama’ah. Makan ringan ketika berbuka (kurma dan susu). Setelah shalat maghrib, baru makan. 
  8. Shalat Isya’ dan Tarawih Tidak berlebih-lebihan ketika makan di waktu berbuka sangat membantu untuk melakukan aktifitas dan fokus melaksanakan shalat isya’ dan tarawih. Memilih masjid yang melaksanakan shalat berjama’ah. Pilih masjid yang menghatamkan Al-Qur’an secara lengkap di bulan Ramadhan (bila ada). Diutamakan masjid yang dekat dengan rumah. Memilih masjid yang memiliki imam dengan bacaan yang bagus. Pergi ke masjid dengan teman atau lainnya sebagai salah satu sarana untuk berdakwah. Mentadaburi (memperhatikan dan menghayati) setiap kata yang dibaca oleh imam saat melaksanakan shalat, dan juga mempelajarinya karena ia adalah ilmu. 
  9. Setelah Shalat Tarawih hingga Tidur Menyelesaikan bacaan Al-Qur’annya Mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti silaturrahmi. 
  10. Tidur Niatkan untuk memperkuat ibadah. Tidur dalam keadaan suci dan miring ke sisi kanan serta membaca dzikir. Tidak disarankan untuk menonton TV walau hanya sekali. Hari-Hari Istimewa Hari Jum’at Mandi Jum’at. Bertakbir untuk shalat. Memakai minyak wangi. Membaca surat Al Kahfi. Berdo’a di waktu mustajab, yaitu satu jam sebelum shalat maghrib. Memperbanyak shalawat atas Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Fokus dalam menjalankan ibadah. Mengganti amalan-amalan yang terlewatkan selama sepekan yang lalu. Menyambung tali silaturrahmi dan mengunjungi teman-temannya. 10 Hari Terakhir di Bulan Ramadhan Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam., apabila telah masuk 10 hari terkahir di bulan Ramadhan, beliau menghidupkan seluruh malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikat pinggangnya. Isi waktu kosong sebisa mungkin dengan hal-hal bermanfaat I’tikaf Shalat tahajud. Memfokuskan dan mencari malam lailatul qadr, yaitu pada malam-malam ganjil dari 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Itu adalah hadiah dari Allah dan tidak akan didapatkan kecuali oleh orang yang bersungguh-sungguh selama bulan Ramadhan. Mengeluarkan zakat maal karena ia adalah kewajiban. Tidak disibukkan dengan persiapan hari raya. Usahakan persiapan dilakukan sebelum Ramadhan, atau minimal sebelum 10 hari terkahir. 
Malam Hari Raya

Menghubungi keluarga, sahabat, tetangga dan orang-orang yang dikenal serta mengucapkan selamat hari raya dengan do’a: تقبل الله منا ومنكم “Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian“. Membahagiakan anak-anak dengan memberikan baju baru ataupun hadiah. Berbagi dengan keluarga dalam hal makanan, minuman ataupun perhiasan. Berbagi kebahagiaannya kepada para fakir miskin.

 Apa yang Harus Dilakukan Setelah Ramadhan?

Ramadhan adalah moment untuk melatih beribadah secara benar sepanjang tahun. Standar diterimanya amal ketaatan selama bulan Ramadhan adalah terlihat setelah Ramadhan dan bertambah baik ketaatannya, dan merealisasikan ketaqaannya di bulan Ramadhan pada bulan setelahnya. Puasa 6 hari dari bulan Syawal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUBAN Portal & News | Kota Tuban Dot Com

Infotainment

detikcom